Klasifikasi Heat Exchanger berdasarkan Konfigurasi Aliran (Flow Configuration)
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk mentransfer panas antara dua atau lebih fluida. Fluida bisa tunggal atau dua fase, dan tergantung pada jenis penukar, dapat dipisahkan atau kontak tidak langsung. Perangkat yang melibatkan sumber energi seperti pin bahan bakar nuklir atau pemanas yang ditembakkan biasanya tidak dianggap sebagai penukar panas meskipun banyak prinsip yang terlibat dalam desainnya sama.
Untuk membahas penukar panas, perlu diberikan beberapa bentuk kategorisasi. Salah satu pendekatan yang biasanya diambil yaitu dengan mempertimbangkan konfigurasi aliran (Flow Configuration) di dalam penukar panas.
Klasifikasi Heat Exchanger berdasarkan Konfigurasi Aliran (Flow Configuration)
Ada empat konfigurasi aliran dasar, yaitu:
- Counter Flow
- Cocurrent Flow
- Crossflow
- Hybrids seperti Cross Counterflow dan Multi Pass Flow
Gambar 1 mengilustrasikan penukar arus balik yang ideal di mana dua fluida mengalir sejajar satu sama lain tetapi dalam arah yang berlawanan. Jenis pengaturan aliran ini memungkinkan perubahan suhu terbesar dari kedua fluida dan, oleh karena itu, paling efisien (di mana efisiensi adalah jumlah panas aktual yang ditransfer dibandingkan dengan jumlah panas maksimum teoretis yang dapat ditransfer).
Dalam penukar panas cocurrent flow, aliran mengalir sejajar satu sama lain dan dalam arah yang sama, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, Ini kurang efisien daripada aliran arus berlawanan tetapi memberikan suhu dinding yang lebih seragam.
Crossflow Heat Exchangers adalah perantara dalam efisiensi antara aliran arus berlawanan dan penukar aliran paralel. Dalam unit ini, aliran mengalir dengan sudut siku-siku satu sama lain seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Dalam penukar panas industri, hibrida dari jenis aliran di atas sering ditemukan. Contoh dari ini adalah gabungan penukar panas aliran silang / aliran balik dan penukar panas aliran multi-lintasan. (Lihat contohnya pada Gambar 4.)
Sumber referensi:
- Garland, W. J. (1990) Private Communication.
- Walker,G. (1982) Industrial Heat Exchangers-A Basic Guide, Hemisphere Publishing Corporation. DOI: 10.1002/aic.690290228
- Rohsenow, W. M. and Hartnett, J. P. (1973) Handbook of Heat Transfer, New York: McGraw-Hill Book Company. DOI: 10.1016/0017-9310(75)90148-9
- Saunders, E. A. D. (1988) Heat Exchangers–Selection, Design and Construction, Longman Scientific and Technical. DOI: 10.1016/0378-3820(89)90046-5
- Tubular Exchanger Manufacturers, Association, (1988) (TEMA) Seventh Edition. Shell and Tube Exchangers.
- American Petroleum Institute (API) 661: Air Cooled Heat Exchangers for the Petroleum Industry.
Komentar (0)
Anda harus masuk untuk memberikan jawaban.
Sekretaris/Administrasi
Thus, as an IT Consultant, he continues to develop various approaches to suit various IT development needs by presenting the best solutions.